Resah Dengan Abu Di Jalanan Ormas PKN dan GRIB Di Bantu Warga Desak Muspika Biru-Biru Stelirkan Galian C
Deliserdang. Kerja nyata yang ditunjukkan dua (2) Organisasi Masyarakat (Ormas) PAC PKN Dan GRIB di Desa Selamat Kecamatan Biru-biru, Kabupaten Deliserdang, Provinsi Sumatera Utara (22/07/2024) untuk segera mensterilkan kegiatan penambangan galian C.
Resah dengan abu akibat Galian C Atau Ilegal minning yang sangat merugikan negara itu, banyak pihak pihak yang mengecam hal tersebut, diataranya seperti PKN Dan GRIB bersama dengan warga yang mengeluhkan terkait kesehatan masyarakat yang ada kampungnya itu akibat debu yang bertebaran di sepanjang jalan biru-biru.
Terpantau di lapangan keresahan tersebut ditunjukan dari berbagai element masyarakat dan Ormas denga tujuan, agar galian yang ada di Kecamatan Biru-Biru secepatnya di sterilkan oleh pihak muspika dan pihak yang berkompeten lainnya.
"Kami berharap khususnya kepada masyarakat yang berada di Desa Selamat, Desa Sidodadi dan Desa Ajibaho, agar segera mensterilkan masalah polusi abu terkait adanya kegiatan galian C yang berada di Desa Selamat Kecamatan Biru-Biru", jelas Naksir Ginting Selaku Ketua PAC PKN Biru-Biru.
Lanjutnya, agar polusi abu tersebut tidak menggangu kesehatan warga masyarakat, diharapkan kepada Kepala Desa Selamat agar menanggapi keluhan dari masyarakat, tambah Naksir Ginting Ketua PAC PKN.
Di sisi lain Waka GRIB PAC Biru-Biru juga memberikan komentarnya tekait dugaan galian C yang dikeluhkan oleh banyak warga di desa tersebut.
"Bahwa ada informasi dari warga masyarakat yang menyatakan mereka resah dengan adanya mobil-mobil mengangkut material galian C sehingga menimbulkan polusi abu yang begitu banyak, dan dapat mengganggu kesehatan masyarakat", tegas Rianto Bukit Selaku Waka GRIB Kec Biru-biru itu.
Salah seorang warga setempat Ibu Perangin-angin menyampaikan harapannya kepada DPRD Deli Serdang.
"Kami berharap agar DPRD Deli Serdang dapat meninjau lokasi yang di maksud, karena aku gak sanggup dengan abu yang bertebaran di rumahku ini, sesak aku dibuatnya" jelas Ibu Prangin-angin dengan nada kesal.
Red