Pelayanan RS OG Hospital Dinilai Buruk, Cuma Luka Robek Di kepala, Pasien Hampir Dioperasi

Pelayanan RS OG Hospital Dinilai Buruk, Cuma Luka Robek Di kepala, Pasien Hampir Dioperasi

Smallest Font
Largest Font

Boaboa.id. 10/03/24. Binjai - Sumut. Salah seorang keluarga pasien kecelakaan mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit OG Hospital yang berada dijalan Olahraga, tepatnya depan Mesjid Agung, Kota Binjai. 

Rumah sakit ini diduga kurang maksimal dalam memberikan pelayanan terhadap pasien. 

Keluhan tersebut disampaikan salah seorang keluarga pasien bernama Herlina Sinaga kepada wartawan, Sabtu (09/03/24) siang. 

Herlina sinaga ini mengatakan, pelayanan rumah sakit terhadap suaminya, Boman Turnip (68) sangat buruk.

Pasalnya, seorang pasien kecelakaan mengalami luka dibagian kepala yang sudah tiga hari dirawat di rumah sakit, bukan malah membaik, justru Dokter menyarankan agar pasien tersebut segera Di Operasi. 

" Kata Dokter saat suami saya diperiksa, luka yang dibagian kening kepala suami saya tidak bersih saat dibersihkan, sehingga mengeluarkan nanah dan busuk, jadi harus Dioperasi diruangan bedah," ucap Herlina Sinaga. 

Setelah itu, salah seorang petugas dari rumah sakit memberikan surat yang harus saya tanda tangani, dan ternyata isi surat tersebut total biaya perawatan saat dioperasi mencapai Rp 10 juta lebih yang akan di klaim jasa raharja. 

" Suami saya terkejut, kenapa saya harus di operasi, inikan kelalaian pihak perawat saat menangani pertama di ruangan IGD, jd kenapa sampai harus di operasi dengan biaya sebesar itu, sampai suami saya harus puasa dan akan diberi obat bius," Ucapnya lagi dengan kesal. 

Setelah keluarga pasien menolak pengajuan operasi tersebut, keluarga juga mengeluh dan merasa dirugikan dengan pelayanan pihak Rumah Sakit yang dimana jelas ini kelalaian dari para medis saat menangani pertama, sehingga luka yang dialami pasien semakin parah. 

" Jadi siapa yang bertanggung jawab dalam kejadian ini, semua pada buang badan, memang kami berobat memakai asuransi kecelakaan (jasa raharja) tapi jangan sesuka hati kelen untuk mengambil keuntungan, sampai suami saya yang hanya luka jahitan di kepala kok sampai harus di operasi," ungkap keluarga pasien. 

Ditempat terpisah, awak media mencoba mengkonfirmasi kepada pemilik atau penanggung jawab pihak Rumah Sakit OG Hospital, tak berapa lama, ada dua orang wanita yang mengaku sebagai penanggung jawab dibagian management, ia mengatakan belum mengetahui persis permasalahan tersebut. 

" Setelah kita tanyakan ke Dokter yang menangani pasien, katanya pasien harus di operasi diruangan bedah, sebab luka pasien sudah bernana dan busuk, jadi harus dibersihkan, dan terkait biaya semua itu, kita kurang tau pak, coba nanti kita akan kordinasi kepihak yang mengurus asuransi," katanya

Disinggung, itu kelalaian pihak medis atau perawat saat menangani pertama, kenapa tidak bersih untuk membersihkan luka pasien sehingga sampai bernana, wanita selaku management Rumah sakit OG hospital ini tidak bisa menjawab. 

" Maaf Pak, nanti kita akan coba kordinasi kembali kepada dokter yang menangani gimana baiknya," ucapnya.

Setelah penolakan untuk operasi tersebut, akhirnya bekas lukas jaitan di kepala pasien itupun dibersihkan diruangan IGD, dan tepat dihari minggu (10/03) pasien meminta pulang agar dilakukan perobatan alternatif.

Namun, begitu pasien pulang dari rumah sakit, anehnya Dokter tidak ada menyarankan untuk pasien dilakukan kontrol kembali, padahal perban luka dibagian kepala seharusnya beberapa hari harus diganti. 

Tak hanya pelayanan yang buruk bagi pasien, di dalam ruangan pun air minum terlihat kosong di dalam dispenser, para petugas terlihat tak peduli dengan kondisi air minum yang kosong dan dibiarkan begitu saja.

(Red)

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Marolop Author