Pada kemana Pemkab Rokan dan pemerintahan Desa ?? Perbaikan Jalan Poros dan Jembatan Penghubung kampung Baru dengan Biaya swadaya masyarakat
Palika Rohil - Riau. Jelang Menyambut Tujuhbelasan Agustus HUT Dirgahayu RI ke-79 Tahun 2024. Putra Indonesia memiliki sosok bagi masyarakat Kepenghuluan Pasir Limau Kapas (Palika) dusun Podo Rukun Kampung Baru ucapan dari warga, apresiasi dan ucapan terimakasih sebesar-besarnya kepada Dua (2) Pahlawan (bagi warga Kampung Baru) telah berjuang demi mewujudkan “Listrik masuk Desa”, Perbaikan jalan poros dan membangun jembatan sebagai penghubung akses jalan bersama kami warga Kampung Baru dengan cara Swadaya tanpa adanya bantuan dari Pemkab Rohil dan Desa menurut sumber terkait.
Dua orang tersebut ini yakni Bung Tigor Gultom dan Khoirul Anwar, yang sudah berjuang sampai terbukti walaupun belum seberapa, Jum'at (16/08/2024).
Terlihat bahu jalan yang sebelumnya tidak dapat dilalui kini dapat di akses masyarakat untuk melintas menuju arah perbatasan Sumatera Utara kabupaten Labuhan Batu Utara (Labura) dengan Kabupaten Rohil Riau ini road (rute) lintas alternatif.
“Jalan ini sebelumnya sangat parah sekali untuk melalui sepanjang satu kilometer memakan waktu sampai berjam-jam bahkan seharian jika menggunakan kendaraan bermotor,” ujar Tigor.
Masih Tigor menjelaskan, “bahwa kalau bukan kita siapa lagi ???. Coba banyangkan kita sebagai masyarakat yang memiliki anak masih menempuh pendidikan (bersekolah). Apa yang terjadi ??,” ujarnya lagi.
“Ditambah lagi tidak ada penerangan Listrik masuk Desa (Lides) apa semua tidak terganggu bagi emak-emak memasak jelang pagi untuk mempersiapkan suami pergi kerja dan anak-anak kita mau berangkat sekolah,” ungkapnya .
Sembari berjalannya perjuangan Tigor dan Irul untuk Lides dan peduli pemeliharaan akses jalan dan bangun jembatan untuk penghubung jalan mengungkapkan banyak sekali kendala tantangan dari pihak manapun yang keberatan bahkan intimidasi bahkan oknum pemerintah kepenghuluan Palika yang tidak ingin kampung kami ini ada kemajuan. Dan yang terjadi apa setelah jalan bisa dilewati, Listrik masuk desa (Lides) jembatan masih on progress, mereka oknum (RT) malah cari nama yang selama ini berjuang, “memalukan sekali,” tegas Tigor.
Disisi lain, perjalanan masuknya listrik ke Kampung Baru ini. “Berawal kami mengajukan permohonan ketingkat desa dan kabupaten, akan tetapi tidak ada respon dan tindakan yang kami (warga Kampung Baru) harapkan. Sehingga kami kenal disini mengarahkan kami buat permohonan ketingkat provinsi (Pekanbaru), dan hasilnya langsung direspon dan sesegeranya dilakukan pemasangan tiang listrik untuk masuk penerangan,” singkat Khoirul Anwar menceritakan kronologi awal masuknya arus listrik di Palika, Kampung Baru.
Sampai hari inipun masih ada yang namanya ancaman untuk kami berdua disini, “Hati-hati kau disini dan hentikan caramu untuk mempengaruhi warga. Nanti kena penggal kepalamu,” ucap mereka (Tigor dan Irul) menirukan kata-kata sipengancan.
Akan tetapi kami tetap semangat dan tidak takut “Berani Karena Benar” dan juga dorongan dari warga. “Terus berjuang kami ada disini bersamamu pak Tigor serta pak Irul,” senada warga mendukung.
Kamal NST disaat jumpa pers pada Jum'at (16/8/2024) siang hari setelah Jum'at an, bersamaan dengan kedua orang baik (Pahlawan Kampung Baru) mengungkapkan, “bahwa merasakan juga mengalami yang hal yang sama lewati jalan arah dari Siandam Jaya menuju Kampung Baru bahkan sebaliknya berangkat siang sampai tujuan malam hari, gimana mau cepat bergerak kreta sepeda motor dua meter angkat lagi agar berjalan. Padahal kalau dihitung jarak tempuh ga jauh palingan lebih kurang Dua (2) kilometer,” ungkapnya.
Walaupun ada larangan dari perbuatan dari dua orang ini dari pihak pemerintah kepenghuluan bahkan kabupaten Rohil dengan cara yang kami lakukan swadaya ini. “Kami siap hentikan perjuangan apabila pihak pemerintah setempat mau merealisasikan jalan ini dan membayar upaya perjuangan (Kampung Baru masuk catatan buku pemerintah kabupaten Rohil menjadi diprioritaskan) kerja kami selama ini, agar tidak ada yang dituduhkan pungli dan merugikan kami,” tegasnya.
“Siapa menanam pasti akan memetik hasilnya, dan siapapun berbuat (baik buruknya) pastinya harus dipertanggungjawabkan,” tandasnya.
Red