Oknum Kepala Pekon Kerta Diduga Gelapkan Anggaran Dana Desa
Kabupaten Tanggamus - Oknum Kepala Pekon Kerta Kecamatan Kota Agung Timur , Kabupaten Tanggamus , inisial NS diduga Kuat selewengkan Dana Desa menjadi sorotan di tengah masyarakat saat ini.
Berdasarkan Laporan warga masyarakat 2022/ 2023 / 2024, ada beberapa kegiatan yang diduga fiktif diantaranya , Pemeliharaan Jalan Usaha Tani Tahun 2022 Rp 132.001.400 Dari Dana Desa (ADD) Tahun 2023 Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan/Pengerasan Jalan Usaha Tani * Rp 156.137.000 Penyusunan Dokumen Perencanaan Tata Ruang Desa Rp 65.000.000 Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan/Pengerasan Jalan Usaha Tani * Rp 30.727.750
Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan/Pengerasan Jalan Usaha Tani * Rp 122.009.200.
Bagaimana dengan beberapa poin di atas adanya dugaan kegiatan yang fiktif namun bisa lolos dari pemeriksaan Inspektorat, hal inilah yang membuat pertanyaan di tengah tengah masyarakat Pekon Kerta.
Selain adanya dugaan kegiatan fiktif , oknum Kades Pekon NS juga tidak pernah melakukan musyawarah untuk pembangunan desa melibatkan unsur empat jenis , namun musyawarah hanya segelintir kelompok mereka saja ,dan kuat dugaan apa apa yang di prioritaskan dalam pembangunan hanya menurut keinginan sang oknum Pekon. Tersebut. .
Terungkap nya hal ini , dikarenakan bermula dari adanya laporan masyarakat yang engan di sebut namanya Pekon Kerta yang mengindikasikan banyak sekali dugaan kegiatan Dana Desa 2020/ 2023/2024/ belum terealisasi hingga saat ini , adanya sejumlah kegiatan fiktif yang tidak bisa dipertanggung jawabkan.
Sementara Kades Pekon NS Merangkap Sebagai Ketua Ormas GRIB Jaya DPC Tanggamus didugaan Sebagai Perlengkap membelah Dirinya
Indonesia Corruption Watch mendesak pihak penegak hukum Tipikor polres tanggamus untuk mengusut tuntas kasus dugaa fiktif. Sikap pemerintah yang saling sanggah antar satu kementerian dengan kementerian lainnya, sangat disayangkan dan tidak akan menyelesaikan masalah. Untuk meminta semua pihak bekerjasama untuk tuntaskan pembagunan yang diduga fiktif.
Menilai meski antar instansi tak lagi saling bantah dalam pernyataan, silang pendapat tersebut kadung memunculkan spekulasi. Misalnya, apa berbicara berdasarkan data yang tidak akurat? Apakah instansi pemerintah ada yang dugaan menutup-nutupi permasalahan pembagunan kepala Pekon ( NS )fiktif? Atau apakah ada yang meminta para menteri untuk tidak gaduh perihal polemik ? Manapun yang terjadi antara tiga kemungkinan itu, semuanya bukan langkah yang elok.

