Awalnya dikira Pengungsi Rohingnya, ternyata TKI dari Malaysia terdampar di wilayah Pantai Labu Deliserdang
Boaboa.id. 11/01/24. Deliserdang. Warga pantai labu sempat dihebohkan dengan ada sebuah kapal tongkang yang terdampar dengan memuat ratusan orang di pesisir pantai Deliserdang yaitu Pantai labu Rabu. 10/01/24.
Warga setempat awalnya mengira terdamparnya kapal tersebut adalah sekelompok pengungsi dari Rohingnya.
Setelah melihat lebih jelas , dan dari sekelompok orang tersebut berteriak dan memanggil warga untuk meminta bantuan dengan bahasa Indonesia , warga pun memastikan kalimat sekelompok orang yang berada di kapal tongkang tersebut adalah warga negara Indonesia.
Diketahui keseluruhan 127 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal yang bekerja di Malaysia terdampar di Pantai Labu, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Mereka diketahui berasal dari sejumlah wilayah di Indonesia.
Menurut informasi, sejumlah penumpang kapal tersebut berasal dari beberapa wilayah di Indonesia antara lain dari daerah Jawa Barat, Jakarta, Aceh, Kudus, solo, Lombok dan daerah lainya yang ada di Provinsi Sumatera Utara.
Dari 127 orang TKI tersebut terdiri dari 91 orang pria dan 33 orang wanita, 1 orang wanita hamil dan 2 orang balita.
Para TKI ini dikumpulkan di Aula Kantor Camat Pantailabu dengan pendataan yang dilakukan pihak Imigrasi, Polsek Pantailabu, pihak Kecamatan Pantai Labu dan Koramil Beringin.
Menurut keterangan para penumpang kapal tongkang yang terdampar tersebut, mereka memilih menggunakan tersebut dengan alasan biaya angkutan akan lebih murah , dan nyaman dari pemeriksaan paspor setiap penumpang.
Menurut keterangannya setiap penumpang dikenakan biaya ongkos kirim dengan harga 1500 RM.
Salah satu penumpang kapal tersebut yang kebetulan beralamat di Deliserdang ANS menuturkan, perjalanan dari Malaysia hingga terdampar di pantai di Deliserdang berjalan selama 2 hari 1 malam dengan perlengkapan dan makanan seadanya.
ANS mengatakan terjadinya kapal tongkang yang mereka tumpangi kapal terdampar disebabkan bahan bakar dinyatakan habis, dan mereka diminta untuk turun dan akhirnya meminta pertolongan dengan nelayan setempat untuk menumpang nelayan hingga tiba di daratan Pantai Labu.
Dari pendataan pihak imigrasi, diketahui kalau para TKI non prosedural ini berangkat dari sejumlah daerah di Malaysia dengan dua unit kapal, sekitar Senin (8/1) Pukul 03.00 WIB. Dijelaskan, dua hari berputar putar ditengah laut hingga para TKI mendarat di tepi Pantai Labu
Informasi terakhir Para TKI itu setelah didata dipersilahkan untuk pulang ke daerah mereka masing-masing.
Kasiman Saragih